Dalam artikel sebelumnya saya menuliskan bahwa Manusia lebih tinggi derajatnya dari pada Malaikat. Memang sebuah kodrat atau takdir Tuhan jika manusia diciptakan lebih tinggi derajatnya dari pada malaikat, tetapi jika boleh saya mengeluarkan argument sendiri bahwa pernyataan manusia lebih tinggi derajatnya dari pada malaikat menjadi sebuah nilai yang Paradoks. Manusia diciptakan dengan dibekali akal dan pikiran, tetapi disamping itu manusia juga dibekali nafsu, sehingga manusia mempunya sifat malas, serakah dan egois. Akal dan pikiran manusia menjadikan manusia lebih tinggi derajatnya dari Malaikat, tetapi bagai mana dengan Nafsu yang merupakan salah satu kodrat manusia?. Manusia yang mempunyai sifat malas, serakah dan egois yang telah menjadikan dirinya sendiri lebih rendah dari malaikat. Dengan adanya kerusakan di muka bumi sehingga lingkangan sudah lagi tak bersahabat dengan mahluk-mahluk yang lain di muka bumi dan adanya perampasan hak atas manusian dan mahluk hidup lain telah memberikan bukti bahwa memang seharusnya manusia itu lebih rendah derajatnya dari pada malaikat, satu hal lagi yang sifat yang ada pada manusia yakni sifat malas, dengan kemalasan manusia sehingga manusia malas untuk menggunakan Akal dan pikirannya yang dapat memberikan suatu ilmu pengetahuan. Dan itu pun merupakan sebuah bukti bahwa mungkin seharusnya manusia diciptakan derajatnya lebih rendah dari pada malaikat.
Manusia dengan keserakahannya yang telah melakukan suatu kehancuran di muka bumi dan sebenarnya manusia itu harus merawat dan menjaga apa-apa saja yang ada di bumi dan memang itu adalah merupakan perintah Tuhan kepada manusia tetapi manusia telah mngingkarinya. Dan kemalsan, kemalasan manusia yang telah membuat dirinya sendiri malas mnggunakan akal dan pikiran nya sendiri, sehingga manusia mematahkan kodratnya sendiri ,dan mungkin memang seharusnya manusia diciptakan lebihrendah derajatnya dari pada Malaikat walau sekalipun manusia dalam penciptaannya telah dibekali akal dan pikiran.
Selepas dari itu semua, jika manusia tidak melakukan kehancuran dan tidak malas dalam menggunanakan akal dan pikirannya sehingga manusia dapat berpengetahuan luas serta selalu turut pada perintah Tuhan dan menjauhi Larangan Tuhan, maka manusia memang Pantas untuk disebut Manusia lebih tinggi derajatnya dari pada Malaikat.